Sebelum Ikut Lomba Mading 3D Kamu Harus Baca Ini



Menyajikan berbagai informasi itu sangat menyenangkan. Ditambah dengan sedikit sentuhan kreasi tentu sajian tersebut akan memiliki daya tarik tersendiri. Rasa penasaran orang untuk mengetahuinya pasti sangat besar. Nah, wujud kreatifitas yang paling memungkinkan untuk dicoba berkaitan dengan hal di atas ialah membuat majalah dinding atau yang sering kita kenal dengan mading.

Mading untuk kalangan akademis pasti tidak asing lagi. Setidaknya yang namanya mading hampir bisa kita jumpai di setiap teras sekolah, pesantren, dan juga kampus. Meskipun saat ini dunia perlahan mengubah wujudnya serba digital, akan tetapi keberadaan mading masih tetap memiliki keistimewaan tersendiri. Kreasi yang unik dan memukau tentu akan membuat mading ini akan tetap bertahan dan tidak akan tergantikan.

Seiring dengan pesatnya dunia kreatifitas juga ternyata saat ini kehadiran mading lebih dituntut untuk tampil dengan model 3D. Tentu saja dengan style yang berbeda dengan sebelumnya - yakni 2D - membuat mading 3D sering dilombakan. Tak ketinggal juga pada Olimpiade Matematika Se-Sumatra ke-20 yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi Matematika (Himapentika) FKIP UR kali ini. 

Untuk kesekian kalinya pula saya dipercaya untuk menilai karya-karya peserta Lomba Mading 3D yang dilaksanakan oleh Himapentika tahun 2020 ini. Saya merasa senang sekali masih diberikan kepercayaan untuk menilai karya peserta. Padahal tahun yang lalu saya sudah sampaikan ke panitia kalau saya tak ingin lagi jadi juri lomba ini, biar yang lain saja. Akan tetapi mereka masih mempercayakan penilaian saya. Baiklah, selagi saya masih berkesempatan akan saya luangkan waktu untuk menilai karya peserta.

Karena ekspektasi saya yang begitu tinggi terhadap karya peserta tahun ini, saya merasa karya-karya peserta pada Olimpiade Matamatika ke-20 ada sedikit penurunan dari karya peserta tahun sebelumnya. Terutama peserta dari tingkat SMA/SMK/MA. Meskipun begitu karya mereka tetap keren. 


foto: himapentika

Kalau kamu yang saat itu menjadi peserta, saya akan membagikan sedikit tips agar hasil karya kamu ke depan bisa lebih baik lagi. Tapi tips ini bisa juga diterapkan oleh siapa saja yang akan mengikuti lomba mading 3D.


1. Pahami Konsep Mading 3D

Tetaplah pada pengertian mading ya, yaitu mading adalah media informasi yang menyajikan berbagai informasi menarik. Sajian atau isi mading tentu bisa beragam. Kalau kita lihat rubrik sebuah majalah, biasanya dimulai dari salam redaksi, daftar isi, info terkini, info teknologi, sejarah, seni dan kratifitas dan masih banyak lagi. 

Sedang 3D adalah bentuk mading yang tidak hanya informatif tapi juga fun. Asik dilihat dari segala sisi. Baik dari samping, depan, belakang, dan atas. Bentuk dan kreasi yang unik dan menarik tentunya akan menjadi daya tarik bagi pengunjung untuk mencari tau informasi apa yang sedang disajikan oleh tim redaksi. Ingat bentuk 3D hanyalah daya tarik. Sedangkan yang paling substansi adalah konten isinya.

Kalau misalnya mading 3D yang kamu buat hanya 3D berupa balok-balok dan bentuk lainnya, tanpa ada konten informasinya, artinya sama saja kita memberikan majalah kosong pada pembaca. Tentu pembaca tidak akan mendapatkan informasi apa-apa. 



2. Diskusikan Tema dengan Teman-temanmu

Tema adalah bahan dasar dalam membuat mading. Sebelum kami merancang mading 3D kamu dan tim harus mendiskusikan terlebih dahulu konsep mading yang sesuai dengan tema lomba. Tema ini akan menentukan rancang bangun dan juga isi dari mading (rubrik informasi) tim kamu. 

Setelah mendiskusikan tema dan kamu memahami apa sebenarnya yang diinginkan dari penyelenggara, maka kamu harus menentukan model bangunan, warna dan pewarnaan, bentuk, tata letak, jenis ornamen, jenis dan warna kertas, isi mading dan pelaksanan, tukang tulis, dan juga bahan pendukung lain yang sesuai dengan tema. 

Sekiranya di antara rancangan di atas ada yang tidak sesuai dengan tema, sebaiknya kamu asingkan saja, dan tidak perlu dipakai. 


3. Pilih Bahan yang Jarang Digunakan 

Bahan-bahan Lomba Mading 3D biasanya mempersyaratkan bahan-bahan bekas. Kamu harus cermat memilih bahan ini. Meskipun bekas, jangan sampai kamu memilih bahan yang terkesan wah. Pilih saja bahan-bahan bekas yang memang sederhana dan murah. 

Perhatikan tekstur dan bentuknya. Pelajari kalau sekiranya bahan-bahan tersebut dikombinasikan dengan bahan lain, atau diwarnai akan jadi seperti apa. Dalam hal ini kamu coba mengimajinasikan model mading sekiranya dibuat dari bahan-bahan tersebut.

Dan yang terpenting, hindari membuatnya dari bahan-bahan yang sudah jadi. Misalnya dari spanduk yang diprint, miniatur bangunan yang sudah dibawa dari rumah (meskipun bekas). Usahakan membuat miniatur sendiri dan jangan coba-coba berbuat curang kalau tak ingin nilaimu dipotong oleh penyelenggara. 


4. Berbagi Tugas

Waktu yang diberikan oleh penyelenggara sangat terbatas. Oleh karenanya timmu harus pandai-pandai mengatur waktunya. Kamu sebagai koordinator tim harus membagi kerja, sehingga pekerjaan terselesaikan dengan tepat waktu.

Misalnya kamu ada 4 orang. Dua orang merancang bangun, dan duanya lagi menyelesaikan rubrik. Dua jam pertama miniatur bangunan dan rubrik sudah selesai. Satu jam terakhir tinggal merakit dan finishing. Kalau misalnya kamu dan tim bisa memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Karya kamu bakan siap tepat waktu dan tidak akan mengecewakan. 


5. Simulasikan Sebelum Lomba

Untuk menguji konsep kamu apakah sudah matang, kamu dan tim bisa menguji jauh-jauh hari sebelum lomba. Simulasikan di sekolah. Ajak gurumu yang bisa memberikan bimbingan. Ini tujuannya agar pada saat lomba kamu tidak keteteran dan bisa fokus sesuai rancangan awal.

Selama simulasi, kamu bisa browsing di internet karya-karya mading 3D yang sudah menang lomba. Di situ kamu bisa mengambil referensi dan kemudian bisa diterapkan di karyamu dan tim. Tentu disesuaikan dengan tema yang sudah ditetapkan.

Semoga 5 tips di atas memberikan pencerahan buat kamu dan tim. Agar nantinya jika mengikuti lomba mading 3D kamu bisa lebih siap lagi. Kalau menang pasti bukan hanya kamu dan tim saja yang senang, sekolah, guru-guru, dan teman-teman, bahkan orang tua juga ikut senang. Selamat mencoba. [at]



foto: himapentika

Posting Komentar

0 Komentar