Pintu Waktu



Pintu Waktu

tiga ratus enam puluh lima pertanyaan; 
perkara kehadiran, prihal detik, dan ihwal rindu
belum tuntas kutengarai jawabannya
kulepas pergi buru-buru
hanya jejak, perlahan terhapus gerimis

di depan pintu hari
aku malu menerima tanda tanya lagi
baru saja pagi menawarkan angan-angan
“belum pasti,” aku mendahului
berlari dalam gigil mengejar waktu

duhai,
jalanku tertutup hujan
aku terjebak dalam kumpulan sajak:
rumah ibadah yang tak bosan membuka derit
pintu-pintu muhasabah 
aku bergeming, meraba jawaban yang sebenar ada

Pekanbaru, 1 Januari 2020


Ditulis oleh Alam Terkembang. Puisi di atas terinspirasi oleh puisi karya M. Irfan Hidayatullah berjudul Rintik Hujan Rintik Waktu (2020) dan Helmy Tanjung 66 (2019)

Posting Komentar

1 Komentar